Jenis-Jenis Kritik Sastra
Sumber: Prinsip-prinsip Dasar Sastra – H.G. Tarigan (1984)
Rene Wellek dan Austin menegaskan bahwa kritik yudisial menaruh perhatian pada hukum-hukum/ prinsip yang dianggap sebagai suatu yang objektif. Dalam kritik yudisial, karya sastra yang menjadi objek kajian lebih dispesialisasikan tapi dengan penjelasan yang seluas mungkin. Di sini dituntut pengklasifikasian yang lebih terperinci dan tajam terhadap para pengarang dan karyanya.
Butir –butir penting yang aberhubungan dengan kritik histories yakni :
a) Dalam menggarap bahasa suatu karya sastra, sang kritikus histories dapat mempertimbangkan dua hal yaitu:
1) Mengembalikan para pembaca masa kini pada keadaan bahasa pada saat karya tersebut ditulis.
2) Memandang bahasa itu sebagai suatu media komunikasi pada saat itu.
b) Keterangan – keterangan berupa riwayat hidup merupakan jenis data yang bernilai dan amat berharga bagi kritikus histories.
c) Berusaha mendapatkan segala korelasi antara kehidupan sang penulis dan karyanya .
d) Bagi kritikus histories, sastra adalah suara humanitas dan melalui sastra itu kritikus bukan hanya berhubungan atau menaruh perhatian pada literacy (kecakapan baca tulis) tetapi juga human literacy (kecakapan baca tulis masyarakat manusia).
e) Silsilah sastra atau genealogi suatu karya.
f) Sang kritikus histories dalam kritik sastranya berhasrat memperoleh sukses yang gemilang dalam bidang pemaduan belajar dan penilaian.
Kritik formalis disamakan dengan the new criticism, karena memang dia merupakan suatu kritik yang masih berusia muda., lebih – lebih kalau dibandingkan dengan kritik –kritik yang lainnya.
Hal – hal yang dapat diperbandingkan saja yang akan digarap Dalam kritik ini yang diterapkan pada nada, tujuan, dan cara, bahkan penerapan pada ketiga hal tersebut lebih daripada terhadap pokok masalahnya sendiri.
Jenis – jenis kritik sastra antara lain :
1) Kritik Judisial
Yaitu suatu kritik yang mengemukakan suatu penlaian atau penghakiman terhadap suatu karya sastra, lalu menghubungkannya dengan norma-norma teknik penulisan atau standar tujuan penulisan karya tersebut. (Coulter, 1930: 336).Rene Wellek dan Austin menegaskan bahwa kritik yudisial menaruh perhatian pada hukum-hukum/ prinsip yang dianggap sebagai suatu yang objektif. Dalam kritik yudisial, karya sastra yang menjadi objek kajian lebih dispesialisasikan tapi dengan penjelasan yang seluas mungkin. Di sini dituntut pengklasifikasian yang lebih terperinci dan tajam terhadap para pengarang dan karyanya.
2) Kritik Induktif
Kritik Induktif adalah jenis kritk sastra yang bertujuan mengumpulkan fakta-fakta yang ada hubungan dengan suatu karya seni, metode, waktu penciptaan, dan menyusunnya menjadi susunan yang rapi serta melukiskannya dengan teratur. Ini sesuai dengan metode induksi yang mengambil kesimpulan umum dari fakta-fakta yang khusus.3) Kritik Impresionistik
Yaitu kritik sastra yang muncul sebagai produksi dari aliran individualisme romantik dan kesadaran akan diri yang lebih modern. Kritik ini menghubungkan pengalaman si penulis dengan karyanya. Sebaiknya, seorang kritikus mempunyai gaya yang bisa membuat hati pembaca terpikat dalam kedudukannya sebagai pembimbing juga penghubung antara pembaca dan karya sastra.4) Kritik Historis
Jenis kritik sastra yang mengikuti segala sesuatu yang terjadi atas suatu bentuk sastra dalam periode sejarah sastra. Juga dengan pengelompokan masa seorang pengarang. Setiap karya sastra harus diteliti dan ditelaah dengan hal-hal yang berhubungan dengan karya sastra tersebut. Hal-hal yang dapat menjadi bahan acuan antara lain: naskah, bahasa dan komposisi karya sastra, serta perbandingan karya sang pengarang dengan teman-teman seangkatannya,. Seorang kritikus harus paham bahwa karya sastra merupakan refleksi pengarang pada kehidupan dan kebudayaannya dan pengelompokan jenis karya sastra tersebut serta hubungannya dengan karya yang sejenis.Butir –butir penting yang aberhubungan dengan kritik histories yakni :
a) Dalam menggarap bahasa suatu karya sastra, sang kritikus histories dapat mempertimbangkan dua hal yaitu:
1) Mengembalikan para pembaca masa kini pada keadaan bahasa pada saat karya tersebut ditulis.
2) Memandang bahasa itu sebagai suatu media komunikasi pada saat itu.
b) Keterangan – keterangan berupa riwayat hidup merupakan jenis data yang bernilai dan amat berharga bagi kritikus histories.
c) Berusaha mendapatkan segala korelasi antara kehidupan sang penulis dan karyanya .
d) Bagi kritikus histories, sastra adalah suara humanitas dan melalui sastra itu kritikus bukan hanya berhubungan atau menaruh perhatian pada literacy (kecakapan baca tulis) tetapi juga human literacy (kecakapan baca tulis masyarakat manusia).
e) Silsilah sastra atau genealogi suatu karya.
f) Sang kritikus histories dalam kritik sastranya berhasrat memperoleh sukses yang gemilang dalam bidang pemaduan belajar dan penilaian.
5) Kritik Filosofis
Merupakan jenis kritik sastra yang berusaha untuk mendapatkan dasar yang paling sesuai bagi penilaian karya sastra melalui analisis terhadap hakekat dan fungsi sastra sebagai suatu cara berpikir mengenai kehidupan. Kritik ini berusaha menentukan prinsip yang digunakan dalam kritik sastra agar pedoman yang digunakan dalam suatu kritik jelas dan tegas.6) Kritik Formalis
Merupakan kritik sastra yang berpedoman pada teori dasar estetika yang meletakkan tekanan pada bentuk karya sastra, struktur, gaya dan efek psikologisnya. Aristoteles adalah pencetusnya, kritik ini bertentangan dengan teori dari Plato yang menekankan pada aspek isi dan efek moral/sosial.Kritik formalis disamakan dengan the new criticism, karena memang dia merupakan suatu kritik yang masih berusia muda., lebih – lebih kalau dibandingkan dengan kritik –kritik yang lainnya.
7) Kritik Relativistik
Jenis kritik ini berpedoman pada anggapan relativisme, yaitu bahwa penilaian terhadap karya sastra terantung pada subjek yang menikmati dan menilainya. Hal ini terjadi karena selera individu berbeda-beda, begitu juga dalam hal menikmati karya sastra sehingga tidak ada yang bersifat mutlak. Jika pendapat dari seseorang lebih mendominasi akan muncul suatu teori yang absolut meski tidak disadari.8) Kritik Absolutistik
Kritik jenis ini menegaskan bahwa alternative bagi hukum kritik adalah anarki. Ketika seorang kritikus memberikan penilaian terhadap suatu karya yang hadir selanjutnya adalah sebuah kebingungan. Ini dapat disiasati dengan tetap menggunakan pendapat masyarakat agar tetap bisa terwujud komunikasi yang baik.9) Kritik Interpretatif
Semua jenis kritik sastra bisa digolongkan sebagai jenis kritik ini karena hakekat kritik sastra sendiri adalah memberikan interpretasi/penafsiran terhadap suatu karya sastra. Maka, pengkhususan kritik sastra jenis ini adalah memperkenalkan standar yang secara relative tidak ada hubungannya dengan orang atau hal tertentu. Di sini akan terlihat keterkaitan antara teori, sejarah dan kritik sastra. Tiada satu ilmu yang dapat berdiri sendiri seratus persen tanpa bantuan orang lain.10) Kritik Tekstual
merupakan jenis kritik yang terfokus pada teks/ naskah suatu karya sastra, agar pembaca lebih dekat dengan apa yang ditulis. Dengan berkembangnya masa, kritik ini ingin menunjukkan manakah karya yang benar-benar asli dari beberapa versi karya sastra yang mungkin muncul.11) Kritik Linguistik
Jenis Kritik ini menitikberatkan perhatian pada masalah-masalah kebahasaan dalam karya sastra tersebut agar terhindar dari salah pengertian baik dari sisi fonologi, morfologi, sintaksis atau semantik. Ini perlu dilakukan karena setiap bahasa mengalami perkembangan dalam kurun waktu yang berlainan.12) Kritik Biografis
Kritik ini sebenarnya adalah kritik histories yang wilayahnya dipersempit yaitu khusus pada riwayat hidup pengarang beserta karyanya. Tugasnya adalah menentukan hubungan yang signifikan antara pengarang dan karyanya, asal-usul. Kekuatan yang mendorong atau tujuan konkrit karya tersebut.13) Kritik Komparatif
Banyak hal dalam kritik komparatif yang segar dan menarik serta memberi harapan, kritik ini memperoleh polanya bukan dari kejadian – kejadian yang berhubungan dengan waktu, tetapi justru dari pengelompokan jenis yang berguna serta gagasan atau ide yang berpengaruh.Hal – hal yang dapat diperbandingkan saja yang akan digarap Dalam kritik ini yang diterapkan pada nada, tujuan, dan cara, bahkan penerapan pada ketiga hal tersebut lebih daripada terhadap pokok masalahnya sendiri.
Makasih ya Informasinya, sangat bermanfaat..
BalasHapusBagi yang memiliki online shop dan ingin membuat website toko online lengkap, desain menarik, gratis penyebaran, SEO, Backlink, agar usaha nya mudah ditemukan banyak pembeli di internet, sehingga bisa meningkatkan penjualan, klik ya : www.jasabuattokoonline.com
Medium : Jasa Pembuatan Website Toko Online Facebook : Jasa Pembuatan Toko Online
Pusat Grosir Jilbab Murah Terpercaya di Indonesia : www.jilbabterbaru.my.id