Puisi
Di sini aku
Sini kudengar…
Suara tangismu tereja debu jalan
meruangluas peta gelisah
pada matamu yang melihat
Bilik-bilik tak bernyawa jadi beranda megah
Berpelukmesra iringan darah di ubun-ubun air mata
Maka sini kudengar
Isakmu meratapi kosong ruang tamu rumahmu
Berdebu dan tak ada jamuan tamu nanti siang
Maka bukan saja dirimu menangis sendiri
Masih ada aku di sini
mendengarmu menangis dalam sekat ini
Hanya saja aku tak menangis mendengarmu menangis
Prolog kematian
Sepi sendiri menangis
Menitik sungai pangkuan rahim derita
Paham dirinya tempiaskan udara pekat
Pohon-pohon kaku bicara tentang kematian
Melihat seonggok tubuh rapuh
Di kolong tempat tidur
;mengeja doa berselimut kafan putih
Kisah, kau, aku, kita
Tak ada yang tercatat dalam kamusku
yang ada hanya rekaman kisah dalam jerami
Kau, aku, kita
duduk menatap sejauh kata
seperti lukisan absurb
;aku sandarkan letihku di pangkuanmu
Andi Dwi Handoko
Mahasiswa Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia FKIP UNS Solo.
Posting Komentar untuk "Puisi"