Penggunaan dan sebagainya
Praktik kebahasaan haruslah mengacu pada aturan dan konvensi bahasa. Dalam bahasa verbal maupun tulis, kata adalah unsur utama dalam pembentukan sarana komunikasi. Kata-kata dirangkai menjadi suatu rangkaian kata yang bermakna. Oleh sebab itu, dalam berbahasa seseorang harus memperhatikan kaidah sehubungan dengan pemilihan kata atau ungkapan. Pemilihan kata haruslah tepat dan sesuai kadiah, terutama dalam praktik penulisan ilmiah atau ragam bahasa resmi.
Adakalanya seseorang secara tidak sadar memosisikan kata atau ungkapan yang tidak tepat dalam sebuah kalimat. Hal tersebut bisa terjadi karena kurangnya pemahaman terhadap suatu kaidah bahasa. Salah satu contohnya adalah pada kalimat berikut Ia membeli sabun, air mineral, kecap, buku, roti, dan sebagainya di toko itu. Ketika membaca secara sekilas, sepertinya kalimat tersebut sudah tepat. Akan tetapi, jika ditelaah lebih lanjut, kalimat tersebut kurang tepat pada penggunaan ungkapan dan sebagainya.
Ungkapan dan sebagainya digunakan untuk menyatakan penghubung perincian lebih lanjut yang bentuknya sejenis. Sabun, air mineral, kecap, buku, roti dalam kalimat di atas bukan merupakan perincian yang sejenis sehingga penggunaan ungkapan dan sebagainya kurang tepat.
Agar menjadi kalimat yang tepat dan sesuai kaidah bahasa, maka penggunaan ungkapan dan sebagainya dapat diganti dengan ungkapan dan lain-lain. Ungkapan dan lain-lain bermakna sebagai penghubung satuan ujaran yang berbeda, beragam, atau tidak sejenis. Atas dasar itu, maka kalimat yang tepat adalah Ia membeli sabun, air mineral, kecap, buku, roti, dan lain-lain di toko itu. Penggunaan ungkapan dan sebagainya yang tepat dapat dicontohkan dalam kalimat Toko itu menyediakan alat elektronik seperti televisi, radio, komputer, kipas angin, dan sebagainya.
Dalam praktik kebahasaan juga sering ditemukan penggunaan ungkapan dan lain sebagainya. Penggunaan ungkapan dan lain sebagainya sebaiknya dihindari karena bersifat rancu. Bentuk tersebut bersifat rancu karena merupakan gabungan antara ungkapan dan lain-lain dengan dan sebagainya.
Andi Dwi Handoko
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNS Solo.
Adakalanya seseorang secara tidak sadar memosisikan kata atau ungkapan yang tidak tepat dalam sebuah kalimat. Hal tersebut bisa terjadi karena kurangnya pemahaman terhadap suatu kaidah bahasa. Salah satu contohnya adalah pada kalimat berikut Ia membeli sabun, air mineral, kecap, buku, roti, dan sebagainya di toko itu. Ketika membaca secara sekilas, sepertinya kalimat tersebut sudah tepat. Akan tetapi, jika ditelaah lebih lanjut, kalimat tersebut kurang tepat pada penggunaan ungkapan dan sebagainya.
Ungkapan dan sebagainya digunakan untuk menyatakan penghubung perincian lebih lanjut yang bentuknya sejenis. Sabun, air mineral, kecap, buku, roti dalam kalimat di atas bukan merupakan perincian yang sejenis sehingga penggunaan ungkapan dan sebagainya kurang tepat.
Agar menjadi kalimat yang tepat dan sesuai kaidah bahasa, maka penggunaan ungkapan dan sebagainya dapat diganti dengan ungkapan dan lain-lain. Ungkapan dan lain-lain bermakna sebagai penghubung satuan ujaran yang berbeda, beragam, atau tidak sejenis. Atas dasar itu, maka kalimat yang tepat adalah Ia membeli sabun, air mineral, kecap, buku, roti, dan lain-lain di toko itu. Penggunaan ungkapan dan sebagainya yang tepat dapat dicontohkan dalam kalimat Toko itu menyediakan alat elektronik seperti televisi, radio, komputer, kipas angin, dan sebagainya.
Dalam praktik kebahasaan juga sering ditemukan penggunaan ungkapan dan lain sebagainya. Penggunaan ungkapan dan lain sebagainya sebaiknya dihindari karena bersifat rancu. Bentuk tersebut bersifat rancu karena merupakan gabungan antara ungkapan dan lain-lain dengan dan sebagainya.
Andi Dwi Handoko
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNS Solo.
Posting Komentar untuk "Penggunaan dan sebagainya"