Cerita Ah Tenane Solopos: Takjil Gratis
Cerita Ah Tenane Solopos. Rubrik Ah Tenane adalah salah satu rubrik hiburan yang ada di surat kabar Solopos. Cerita Ah Tenane adalah hasil kiriman para pembaca Solopos. Berikut cerita yang saya buat dan berhasil dimuat di rubrik Ah Tenane Solopos. Cerita Ah Tenane ini berjudul Takjil Gratis.
Takjil Gratis
Tengah Puasa
kemarin, Jon Koplo yang merupakan warga Jumantono, Karanganyar, mendapat
undangan suatu acara di salah satu hotel di sekitar Kartasura. Koplo pun
berangkat menggunakan motor merah matik kesayangannya. Acara dimulai pukul
setengah dua siang dan berakhir pukul empat sore. Selama berada di aula hotel,
Koplo tidak tahu, ternyata di luar hujan cukup deras. Setelah acara selesai,
Koplo segera salat Asar dan bersiap-siap pulang.
Sesampai di lobi
hotel, Koplo bersyukur ternyata hujan sudah reda, tinggal rintik tipis.
“Wah, wis terang ki, tapi kok mendunge ijik
kandel banget? Wis, nekat wae,
muga-muga mengko ora udan maneh!” batin Koplo sembari menuju parkiran.
Koplo menaruh bingkisan
dari panitia berupa parcel buah di cantelan motornya. Jam di ponselnya
sudah menunjukkan pukul setengah lima. Koplo pun sumringah, soalnya kalau perjalanan lancar, pasti sampai rumah
nanti ngepasi buka puasa. Koplo pun
segera meluncur ke jalanan. Ia tak mengenakan jas hujan karena rintik kecil
hujan tidak sampai membuatnya basah.
Koplo cemas
melihat ke atas, ternyata mendung malah bertambah tebal. Kecemasannya pun
terbukti, belum sampai Purwosari, hujan deras memaksanya untuk menepi untuk
memakai jas hujan.
“Muga-muga, tambah ngetan ora soyo deres ben
tekan ngomah pas buka,” batinnya
mendoa.
Namun, semakin ke
timur, ternyata semakin deras. Bajunya sebagian basah karena jas hujan yang
dikenakannya sudah banyak sobekan dan berlubang. Saking derasnya, jarak pandang
pun terbatas. Ia tak berani ngebut.
Apalagi banyak jalan yang banjir.
Di tengah
perjalanan, ia mendengar suara azan magrib dari masjid di pinggir jalan.
Waktunya berbuka. Namun, Koplo dilema. Jika mampir warung untuk membatalkan
puasa, ia malas soalnya bajunya sudah basah. Kepalang tanggung, ia pun terus
melajukan motornya.
Tiba-tiba Koplo
ingat pesan dari ustaz bahwa kalau berbuka puasa itu sunahnya di awal. Jadi,
tidak boleh ditunda-tunda. Ide kreatifnya muncul. Ia segera membuka kaca
helmnya, lalu membuka mulutnya. Air hujan pun segera masuk menyegarkan mulutnya.
Sampai di rumah.
Ia sudah disambut istrinya yang sudah selesai buka.
“Lho, hujan deras
gini, Mas Koplo nekat? Sudah buka
belum tadi?” tanya istrinya sembari menyiapkan teh panas untuk Koplo.
“Sudah, takjil
gratis dari Tuhan.”
“Maksudnya?”
tanya istri Koplo sambil mengerutkan dahi.
“Iya, gratis,
buka pakai air hujan yang diturunkan Tuhan.” jawab Koplo sambil cengengesan.
Dimuat di rubrik Ah Tenane Solopos.
Posting Komentar untuk "Cerita Ah Tenane Solopos: Takjil Gratis"