Kaidah Kebahasaan Teks Persuasi dan Contohnya
Teks persuasi yang baik adalah teks yang disusun dengan struktur yang sistematis dan menggunakan kaidah kebahasaan yang tepat. Berikut kaidah kebahasaan teks persuasi dan contohnya.
Baca juga: Soal Persiapan PH Teks Persuasi
Kaidah Kebahasaan Teks Persuasi
1. Menggunaan pernyataan yang mengandung ajakan atau bujukan
Pernyataan yang mengandung ajakan atau bujukan juga dapat berupa kalimat perintah, saran, maupun larangan.
Contoh:
a. Ayo, kita jaga lingkungan sekitar.
b. Waspadalah dengan konten-konten negatif yang bertebaran di media sosial.
c. Hendaknya kita memperhatikan adab saat berinteraksi dengan orang lain.
d. Jangan sampai frustrasi dengan kegagalan yang pernah menimpa kita.
2. Menggunakan fakta dan pendapat
Fakta adalah hal yang benar-benar terjadi. Sementara itu, pendapat adalah gagasan pribadi dari penulis.
Contoh fakta dan pendapat:
Fakta: Pengguna media sosial semakin banyak.
Pendapat: Media sosial bisa saja menjadi pisau bermata dua yang berefek positif dan negatif.
3. Penggunaan kata teknis atau istilah
Kata teknis adalah kata yang mempunyai makna memperjelas. Kata teknis dikenal pula dengan kata kerja yang dapat digunakan untuk berbagai bidang. Kata teknis dapat berupa istilah yang digunakan sesuai dengan bidangnya.
a. Contoh kata teknis (istilah) di bidang lingkungan: abrasi, erosi, sengkedan, reklamasi, dan lain-lain.
b. Contoh kata teknis (istilah) di bidang kependudukan: urbanisasi, transmigrasi, sensus, dan lain-lain.
c. Contoh kata teknis (istilah) di bidang pertanian: irigasi, insektisida, hidroponik, dan lain-lain.
d. Contoh kata teknis (istilah) di bidang Kesehatan: vaksin, imunisasi, amputasi, opname, dan lain-lain.
4. Penggunaan kata penghubung sebab-akibat (kausalitas)
Contoh kata penghubung sebab akibat adalah sebab, karena, oleh karena itu, dengan demikian, maka dari itu, akibatnya, dan lain-lain.
5. Penggunaan kata kerja mental
Kata kerja mental adalah kata kerja yang mengekspresikan sikap atau respon seseorang terhadap suatu tindakan. Contoh kata kerja mental, yakni berpikir, berpendapat, berasumsi, menyimpulkan, menganggap, merasa, menulis, mendengar, menduga, meyakini, bahagia, khawatir, sedih, dan lain-lain.
6. Penggunaan kata-kata perujukan
Untuk menguatkan argumen, penulis biasanya menuliskan rujukan tentang suatu bukti yang bisa berupa berita, hasil penelitian, pendapat ahli, dan lain-lain. Saat menuliskan rujukan, penulis menggunakan kata-kata perujukan: berdasarkan data, berdasarkan penelitian, merujuk pada pendapat, menurut hasil penelitian, dan lain-lain.
Itulah penjelasan mengenai kaidah kebahasaan teks persuasi dan contohnya. Semoga bermanfaat dan salam sehat selalu.
Posting Komentar untuk " Kaidah Kebahasaan Teks Persuasi dan Contohnya"