Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, dan Contoh Laporan Hasil Observasi (LHO)

Laporan Hasil Observasi

Pengertian Laporan Hasil Observasi (LHO)

Pengertian laporan hasil observasi adalah tulisan yang dibuat berdasarkan hasil mengamati suatu objek. Kata lain observasi adalah pengamatan. Jadi, untuk membuat laporan hasil observasi, seseorang harus melakukan pengamatan terhadap suatu objek. Objek pengamatan bisa berupa suatu benda, tempat, peristiwa, dan lain-lain. 

Laporan hasil observasi bersifat faktual, yakni isinya harus berdasarkan fakta-fakta pengamatan. Untuk mencari fakta, seseorang bisa dibantu dengan menggunakan kata tanya. Contoh kata tanya adalah Apa, Di mana, Kapan, Siapa, Mengapa, dan Bagaimana/Berapa. Untuk memudahkan mengingat kata-kata tanya tersebut kita bisa membuat akronim menjadi ADiK SiMBa. 

Misalnya seseorang akan membuat laporan pengamatan dengan objek peristiwa di halaman sekolah. Mereka bisa membuat pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan fakta, misalnya:

1. Apa yang dilakukan siswa kelas 8A di halaman sekolah?

2. Di mana letak tiang bendera?

3. Kapan kegiatan siswa 8A di halaman sekolah dimulai?

4. Siapa guru yang melakukan pembelajaran di halaman sekolah?

5. Mengapa halaman sekolah tampak bersih?

6. Bagaimana proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh siswa kelas 8A di halaman sekolah?

Ciri-Ciri Laporan Hasil Observasi (LHO)

Agar lebih mudah membedakan teks ini dengan jenis teks yang lain, berikut ciri-ciri teks laporan hasil observasi yang bisa kamu pahami.

1. Bersifat Objektif

Salah satu ciri laporan hasil observasi bersifat objektif. Artinya, laporan hasil observasi harus disajikan sesuai dengan keadaan objek yang sebenarnya. Paparan mengenai objek yang diobservasi itu tidak dipengaruhi oleh pendapat pribadi penulis. 

Untuk memahami perbedaan di antara keduanya, berikut ciri-ciri kalimat objektif dan subjektif. 

a. Ciri-ciri kalimat objektif

1) berisi fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya;

2) tidak dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi;

3) menyampaikan informasi sesuai fakta yang ada, tanpa penambahan atau pengurangan;

4) tidak menggunakan kata-kata subjektif atau emotif seperti sangat, luar biasa, mungkin, dan sebagainya.

b. Ciri-ciri kalimat subjektif

1) berisi opini yang dapat berbeda seorang dengan lainnya;

2) dipengaruhi oleh pandangan atau pendapat pribadi seseorang;

3) menyampaikan informasi sesuai sudut pandang informan, dapat terjadi perubahan isi informasi;

4) menggunakan kata-kata subjektif atau emotif seperti sangat, luar biasa, mungkin, dan sebagainya.

Untuk contoh dan penjelasan kalimat objektif dan subjektif secara lebih lengkap dapat dibaca dalam postingan Penjelasan dan Contoh Kalimat Objektif dan Subjektif .

2. Berdasarkan Fakta

Ciri-ciri laporan hasil observasi lainnya adalah berdasarkan fakta. Teks LHO bersifat faktual, yakni laporan harus ditulis berdasarkan fakta yang diperoleh saat melakukan pengamatan. Jadi, saat menulis laporan hasil observasi, kita tidak boleh memanipulasi data atau sumbernya. 

3. Bersifat Khusus atau Spesifik

Ciri laporan hasil observasi berikutnya adalah bersifat khusus atau spesifik. Topik yang dibahas dalam laporan hasil observasi bersifat khusus atau spesifik. Ini berarti hal yang dibahas di dalam laporan fokus pada satu topik yang ditentukan. Hal ini juga berhubungan dengan objek yang diamati saat proses observasi.

4. Disajikan secara Lengkap 

Ciri laporan hasil observasi yang keempat adalah disajikan secara lengkap. Laporan hasil observasi harus disajikan secara lengkap agar pembaca memperoleh informasi yang diinginkan. Informasi yang lengkap tentunya diperoleh dengan mengamati objek secara detail.

5. Disajikan secara Sistematis

Ciri laporan hasil obervasi selanjutnya adalah disajikan secara sistematis. Laporan hasil observasi disajikan dengan urut dan runtut atau disebut sistematis. Laporan yang sistematis akan memudahkan pembaca dalam memahami informasi yang ada di laporan.

6. Disajikan dengan Bahasa yang Mudah Dipahami 

Salah satu ciri laporan hasil observasi adalah disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami. Bahasa yang digunakan dalam laporan hasil observasi harus efektif agar mudah dipahami. Dalam menulis laporan hasil observasi, kita tidak menggunakan bahasa yang ambigu, yakni bahasa yang mengandung banyak penafsiran. Bahasa yang ambigu akan menyulitkan pembaca dalam memahami informasi yang disajikan di laporan. 

Contoh bahasa yang efektif dan tidak efektif:

a. Efektif : Pada pukul 07.00 WIB para siswa masuk ke kelas.

Tidak efektif    : Pada pukul 07.00 WIB para siswa masuk ke dalam kelas.

b. Efektif : Ada kambing yang memakan rerumputan.

Tidak efektif : Dan ada kambing yang memakan rerumputan. 

c. Efektif : Anak-anak bermain di luar kelas.

Tidak efektif : Para anak-anak bermain di luar kelas. 

Struktur Laporan Hasil Observasi (LHO)

Struktur teks berarti susunan bagian-bagian yang membangun suatu teks. Dengan memahami struktur teks laporan hasil observasi, kita akan lebih mudah memahami isi teks dan menyusun teks laporan hasil observasi. Struktur teks laporan hasil observasi terdiri atas tiga bagian, yakni:

1. Pembuka (definisi umum)

        Bagian ini berada di awal teks dan berisi pengenalan mengenai objek yang diamati.

2. Isi (deskripsi bagian)

        Bagian ini membahas objek yang diamati secara detail, rinci, dan disertai data yang bersumber dari fakta.

3. Penutup (simpulan)

         Bagian ini berada di akhir teks, berisi simpulan terhadap objek yang diamati.

Contoh Laporan Hasil Observasi

Berikut contoh bacaan yang termasuk teks laporan hasil observasi. Objek yang diamati dalam teks ini adalah tentang objek wisata Telaga Madirda. 

                                                        Pesona Telaga Kusuma

       Di Karanganyar terdapat destinasi wisata yang instagramable. Namanya Telaga Kusuma. Objek wisata ini berada di Desa Tunggulrejo, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar. Objek wisata dikembangkan oleh Pemerintah Desa Tunggulrejo.

        Di bagian depan Telaga Kusuma, ada dua patung gajah yang berada di atas gapura pintu masuk. Area parkirnya luas. Bagian timur untuk sepeda motor dan bagian barat untuk mobil. Dari tepi area parkir timur, pengunjung bisa menikmati keindahan Telaga Kusuma dengan latar belakang Gunung Lawu yang gagah menjulang. 

         Setelah membayar tiket, pengunjung bisa masuk ke area Telaga Kusuma. Setelah pintu masuk, kita disuguhkan taman bunga yang meneduhkan mata. Pengunjung bisa berfoto-foto dengan latar warna-warni bunga. Banyak spot foto yang instagramable. Jalan setapak di area taman bunga juga bisa menjadi area berlarian anak-anak.

         Di bagian bawah terdapat beberapa kolam renang. Ada yang untuk anak dan juga dewasa. Kolam renang anak dilengkapi dengan wahana perosotan dan ember tumpah. Airnya sangat sejuk karena lokasinya berada di lereng Gunung Lawu. Di area kolam renang juga disediakan ruang tunggu yang cukup nyaman

        Telaga Kusuma menjadi alternatif tempat berlibur bagi keluarga. Tidak hanya untuk dewasa, objek wisata ini juga sangat cocok untuk anak-anak. Lokasinya pun mudah dijangkau dari pusat Kota Karanganyar.  

Berdasarkan contoh teks laporan hasil observasi di atas, kita bisa menganalisis bagian-bagian atau strukturnya. Perhatikan contoh teks laporan hasil observasi dan strukturnya berikut. 

Bagian

Paragraf

Teks

Hal yang Dibahas

Pembuka (definisi umum)

I

Pesona Telaga Kusuma

Di Karanganyar terdapat destinasi wisata yang instagramable. Namanya Telaga Kusuma. Objek wisata ini berada di Desa Tunggulrejo, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar. Objek wisata dikembangkan oleh Pemerintah Desa Tunggulrejo.

 

Pengenalan objek wisata Telaga Kusuma.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Isi (deskripsi bagian)

II

Di bagian depan Telaga Kusuma, ada dua patung gajah yang berada di atas gapura pintu masuk. Area parkirnya luas. Bagian timur untuk sepeda motor dan bagian barat untuk mobil. Dari tepi area parkir timur, pengunjung bisa menikmati keindahan Telaga Kusuma dengan latar belakang Gunung Lawu yang gagah menjulang.

Objek yang ada di depan Telaga Kusuma

III

Setelah membayar tiket, pengunjung bisa masuk ke area Telaga Kusuma. Setelah pintu masuk, kita disuguhkan taman bunga yang meneduhkan mata. Pengunjung bisa berfoto-foto dengan latar warna-warni bunga. Banyak spot foto yang instagramable. Jalan setapak di area taman bunga juga bisa menjadi area berlarian anak-anak.

Objek yang terdapat di dalam Telaga Kusuma

IV

Di bagian bawah terdapat beberapa kolam renang. Ada yang untuk anak dan juga dewasa. Kolam renang anak dilengkapi dengan wahana perosotan dan ember tumpah. Airnya sangat sejuk karena lokasinya berada di lereng Gunung Lawu. Di area kolam renang juga disediakan ruang tunggu yang cukup nyaman

Kolam renang di Telaga Kusuma

Penutup (simpulan)

V

Telaga Kusuma menjadi alternatif tempat berlibur bagi keluarga. Tidak hanya untuk dewasa, objek wisata ini juga sangat cocok untuk anak-anak. Lokasinya pun mudah dijangkau dari pusat Kota Karanganyar. 

Simpulan atau kesan terhadap objek wisata Telaga Kusuma


Andi Dwi Handoko
Andi Dwi Handoko Pendidik di SMP Negeri 2 Jumantono. Pernah mengajar di SD Ta'mirul Islam Surakarta dan menjadi editor bahasa di sebuah surat kabar di Solo. Suka mengolah kata-kata di DapurImajinasi dan kadang juga di media massa. Pernah juga mencicipi sebagai pelatih Teater Anak dan Pimred Majalah Sekolah. Suka juga bermusik. Hubungi surel adhandoko88@gmail.com, Instagram adhandoko88, atau facebook.com/andi.d.handoko

Posting Komentar untuk " Pengertian, Ciri-Ciri, Struktur, dan Contoh Laporan Hasil Observasi (LHO)"